Halo semuanya, tanggal 14 Juni adalah hari Donor Darah Internasional. Nah, pernahkah kalian berpikir bagaimana awal mula donor darah bisa ditemukan? Artikel khusus ini akan memberikanmu informasi tentang sejarah Donor Darah.

Meski mengalami kegagalan, upaya donor darah tetap eksis. Berawal dari Eksperimen Harvey yang meneliti peredaran darah untuk transfusi darah. William Harvey menjelaskan secara lengkap tentang peredaran dan sifat-sifat darah pada tahun 1628. Penelitian ini dimulai pada abad ke-17, dan berhasil pada hewan tetapi tidak pada manusia.
Transfusi darah pertama yang berhasil tercatat dilakukan oleh dokter Inggris Richard Lower pada tahun 1665 ketika ia mengeluarkan darah seekor anjing hingga hampir mati dan kemudian menghidupkan kembali hewan tersebut dengan mentransfusikan darah dari anjing lain melalui arteri yang diikat.

Perkembangan Donor Darah
Pada tahun 1667, dokumentasi pertama tentang transfusi darah ditulis oleh dr. Jean Baptiste Denys di era Raja Louis XIV dari Perancis. Dia mentransfusikan darah domba ke seorang anak laki-laki berusia 15 tahun. Transfusi berhasil dan anak itu selamat. Namun karena jumlah darahnya sedikit, mereka mendapat reaksi alergi.
Pada tahun 1818, Dr. James Blundell, seorang dokter kandungan asal Inggris, melakukan transfusi darah pertama yang berhasil diterapkan pada manusia.
Pada tahun 1840, di sekolah kedokteran Rumah Sakit St George, Samuel Armstrong Lane, dengan bantuan Dr. Blundell, melakukan transfusi darah lengkap untuk pertama kalinya untuk hemofilia. George Washington Crile berhasil melakukan operasi pertama menggunakan transfusi darah langsung di Klinik Cleveland.
Meski begitu, masih ada pasien yang meninggal hingga tahun 1901 dimana seorang Austria bernama Karl Landsteiner menemukan pengelompokan darah manusia sehingga transfusi darah menjadi lebih aman. Ia berhasil menemukan golongan darah menjadi golongan darah A, B, AB, dan O, dan menetapkan prinsip dasar kompatibilitas ABO.
Pada tahun 1907, seorang ahli bedah Amerika bernama Reuben Ottenberg menyarankan agar darah pasien dan donor harus dikelompokkan dan dicocokkan silang sebelum prosedur transfusi darah.
Lalu bagaimana dengan penyimpanan darah? Darah beku?
Pada tahun 1910, Albert Hustin, menambahkan natrium sitrat dan glukosa ke dalam darah untuk mengawetkannya, dan menghentikan pembekuan. Jadi darahnya bisa disimpan.
Nah, dari semua penjelasan itu, marilah kita ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berjasa dalam penemuan transfusi darah.
Jadi untuk saat ini, apa yang bisa kita lakukan untuk melanjutkan perjuangan?
“Donorkanlah darahmu“
Kalian bisa menjadi pahlawan dengan memberikan darah kalian kepada orang yang membutuhkan. Kalian bisa datang ke tempat donor darah yang ada di sekitar kota kalian. Dengan mendonorkan darah, kalian bisa mendapatkan beberapa manfaat seperti mengurangi risiko hemokromatosis, dll.
Let’s spread love and have a good day:)
Referensi
Mandal, Ananya. (2019). “History of Blood Transfusion”. diakses pada 2019 melalui https://www.news-medical.net/health/History-of-Blood-Transfusion.aspx.
Tucker, Holly (2012). “Blood Work: A Tale of Medicine and Murder in the Scientific Revolution”.