Tiga nilai ini menjadi pedoman hidup Obama, Presiden ke-44 Amerika Serikat tersebut. Perlu diketahui bahwa pedoman hidup Obama ini diajarkan oleh Ibunya. Tulisan ini ditulis untuk tanggal 4 Agustus, yang merupakan hari kelahirannya.

Dia agak berbeda dengan Presiden lainnya, dia mudah didekati, dan tampak tenang. Obama mengatakan dalam sesi tanya jawab dengan Ketua Dewan Pembina Jaringan Global Diaspora Indonesia, “Mungkin karena saya lahir di Hawaii, dikelilingi laut yang indah, jadi tidak perlu berpikir keras”.
Sepak terjang Obama sebagai presiden Negeri Paman Sam bisa dikatakan baik. Salah satu lembaga survei di Amerika Serikat melakukan survei di sana pada akhir tahun 2016. Hasilnya, sekitar 55 persen masyarakat Amerika mengaku puas dengan kinerja Obama selama menjabat presiden. Banyak yang berpendapat bahwa Obama adalah salah satu Presiden Amerika Serikat yang paling sukses.
Semasa menjadi presiden, Obama secara tidak langsung telah memberikan contoh yang baik bagi orang-orang yang melihatnya, khususnya generasi muda. Dia memberi contoh bahwa kapan pun kalian mau, pasti ada jalan. Barrack Obama juga peduli terhadap orang-orang yang berada dalam kesulitan. Dia begitu peduli dengan imigran dan pengungsi di Amerika. Ia mengizinkan ribuan imigran masuk ke negaranya dan tak segan-segan bersumpah bahwa mereka adalah bagian dari warga negara AS. “Imigran dan pengungsi adalah bagian dari Amerika Serikat yang istimewa.” Dia menunjukkan kepeduliannya kepada mereka yang kesusahan dan membutuhkan.
Tiga Nilai Apa yang Dimaksud?
Nah yang menarik adalah, kepribadian yang demikian ternyata tidak luput dari pendidikan dari ibunya. Pada tanggal 1 November, Obama menjadi tuan rumah Obama Foundation Summit yang pertama. Lebih dari 500 pemimpin sipil yang sedang naik daun dan mapan dari seluruh negara dan dunia tiba di kampung halaman Obama di Chicago untuk serangkaian pembicaraan dan panel selama dua hari. Dalam pidatonya pada sesi pembukaan, Obama mengatakan bahwa ketika ia masih kuliah, ia “mulai mengembangkan kesadaran sosial.” “Atau setidaknya, semua nilai-nilai yang dibisikkan ibu saya di telinga saya mulai kembali kepada saya,” ujarnya. Dia menyebutkan tiga nilai yang dibagikan ibunya kepadanya:
- Bersikaplah baik dan bermanfaat serta peduli terhadap orang yang kurang beruntung darimu
- Jadilah pembawa damai, bukan penghasut
- Cobalah untuk meninggikan orang daripada merendahkannya
Tiga nilai tersebut, secara ringkas merupakan hal yang baik.
Untuk poin pertama, izinkan kami menjelaskannya. Bersikaplah yang baik. Bersikaplah baik kepada semua orang. Jangan menjadi kebalikannya. Bukalah hatimu dan jadilah orang baik.
Kedua, jangan menjadi penghasut. Tidak perlu menceritakan sesuatu yang membuat seseorang merasa tidak nyaman. Tak perlu berperang, peliharalah kedamaian di sekitarmu. Jadilah penjaga perdamaian, bukan pembuat perang.
Hal terakhir, cobalah mengangkat orang. Artinya, kita harus membantu orang, bukan malah membuat mereka gagal, terpuruk, terutama bagi orang-orang yang benar-benar membutuhkan bantuan kita saat mereka kesulitan.
Terbukti, menjadi orang baik akan berpengaruh pada kehidupanmu. Jadilah orang baik kawan, bersikap baik kepada semua orang, jangan menjadi orang kasar, buang kepribadian burukmu, sebarkan cinta ke dunia, dan kamu akan lihat, perubahan dalam hidupmu.
Referensi:
Artikel ini merupakan pembaruan dari artikel dengan judul What Can We Learn from Obama, and His 3 Values that Taught by His Mother to Him oleh aboveeidea tahun 2019.